REVIEW NOVEL DUNIA CECILIA
Identitas Buku
Judul : Dunia Cecilia (Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi)
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Tempat Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2017
Cetakan : Cetakan VII
Tebal : 209 halaman
ISBN : 978-979-433-886-5
Orang bilang, kita akan ke
surga setelah mati. Benarkah?”
Malaikat Ariel mendesah,
“Kalian semua sekarang sudah
berada di surga.
Sekarang, di sini. Jadi,
sebaiknya
kalian berhenti bertengkar
dan berkelahi.
Sangat tidak sopan berkelahi di hadapan Tuhan.”
Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Ia sakit keras dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah dan menganggap Tuhan tak adil.
Namun, terjadi keajaiban. Seorang malaikat – Ariel
namanya – mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia
harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel
akan memberitahunya seperti apa surga itu.
***
Sebenarnya udah lama sih punya novel ini, kira-kira beberapa tahun yang lalu, tapi baru sempet dibaca sekarang. Alasannya bukan karena novelnya ngebosenin tapi lagi males baca aja hehe. Alasan lain karena gak sempat baca novel, ditambah tugas kuliah apalagi sejak kuliah off line tugasnya semakin membahana wkwkwk jadi yang dibaca bukan novel lagi tapi jurnal penelian *jiahh sok-sok an :D. Okelah cukup basa-basinya sekarang saatnya membahas isi novel Dunia Cecilia.
Novel ini berisi tentang seorang gadis remaja bernama
Cecilia yang sedang sakit keras di saat Natal. Ditengah ketidakberdayaannya menghadapi
penyakitnya tiba-tiba suatu malam seorang malaikat muncul di jendela kamar
Cecilia. Bukannya menawarkan sebuah permintaan atau permohonan, tapi malaikat itu
mengajak Cecilia mengobrol tentang perbedaan manusia dan malaikat, tentang bumi
dan surga.
Malaikat bernama Ariel itu mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada Cecilia yang sedang sakit, seperti bagaimana rasanya menjadi makhluk yang terdiri dari daging dan darah, apakah manusia dapat merasakan aliran darah yang mengalir di seluruh tubuhnya, bagaimana rasanya menjadi makhluk yang memiliki perasaan dan pikiran, juga tentang ingatan manusia, bagaimana rasanya lupa, bagaimana rasanya terluka. Dan Cecilia harus menjelaskan satu persatu pertanyaan dari malaikat kecil itu. Namun dengan syarat, Ariel juga harus menceritakan bagaimana rasanya menjadi malaikat yang bisa terbang kesana kesini, bagaimana suasana di surga itu, dan apakah Ariel pernah bertemu dengan Tuhan.
Banyak hal tentang hakikat manusia dan surga yang di
bahas di buku ini. Mulai dari Cecilia menjelaskan tentang lima indranya dan
fungsi-fungsinya. Bagaimana rasanya melihat dengan mata, mendengar dengan
telinga, mencium bau-bauan, bahkan Cecilia harus menjelaskan bagaimana lidahnya
merasakan manis dan asam secara bersamaan ketika memakan buah stroberi, atau ketika
tangannya merasa dingin saat menyentuh salju. Cecilia menjelaskan semua itu
kepada malaikat Ariel yang tidak memiliki apa yang manusia miliki, bahkan pikiran.
Sedangkan malaikat Ariel menceritakan bagaiamana
kehidupan malaikat dan surga. Tantangan Ariel di sini adalah membuat Cecilia
percaya dan paham dengan yang dia jelaskan karena berulang kali Cecilia
meragukan Ariel dan menganggapnya berbohong. Hal ini wajar karena tidak ada
satu pun manusia yang masih hidup pernah ke surga atau melihat malaikat.
Malaikat Ariel mejelaskan bahwa malaikat itu sangat
berbeda dengan manusia, mereka tidak dapat merasa, melihat dengan mata,
mendengar dengan telinga, tidak dapat merasakan dingin atau panas, bahkan
malaikat tidak memiliki memori atau ingatan itu sebabnya malaikat tidak pernah
lupa dan pengetahuannya tidak berkurang atau bertambah sejak mereka diciptakan.
Cecilia terlihat lebih bahagia saat bersama Ariel,
bahkan kesehatannya pun terkadang semakin membaik. Namun tidak setiap waktu
Cecilia bisa melihat Ariel meskipun dia selalu ada disana. Malaikat Ariel hanya
akan muncul ketika Cecilia sorang diri di kamar, itu sebabnya Cecilia sering
mencari alasan dan memaksan keluarganya yang ingin menemaninya di dalam kamar
untuk meninggalkan dia sendirian.
Pembahasan di novel ini terkadang sedikit terlalu
dalam seperti ketika membahas tentang Tuhan, bagaimana wujud Tuhan, apakah
Tuhan bisa dikriktik. Namun seperti
biasa, dengan kehebatan gaya penulisannya Jostein Gaarder mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak kita sadari pernah muncul dalam pikiran
kita dengan bahasa yang mudah dipahami dan bisa diterima tanpa menimbulkan
salah paham.
Sering kali obrolan antara Cecilia dengan malaikat Ariel seakan mewakili rasa penasaran kita tentang kehidupan, surga, dan alam semesta. Semua dikemas dengan apik oleh Jostein Gaarder dalam sebuah novel yang dapat dinikmati kita semua.
Banyak sekali hal-hal yang menarik di dalam novel ini,
terdapat juga beberapa kelucuan dan kekonyolan Cecilia dengan malaikat Ariel
seperti ketika Cecilia tidak mempercayai cerita Ariel padahal Cecilia sendiri
yang meminta Ariel untuk bercerita mengenai dirinya dan surga, lalu ketika
Ariel merajuk saat disamakan dengan manusia dan dianggap berbohong oleh Cecilia,
selain itu ternyata malaikat juga tukang ghibah :D dan pembahasan utama mereka
saat ghibah adalah manusia dengan segala keanehannya dan bumi dengan segala
tetekbengeknya :D
Kelebihan
Kelebihan dari novel ini adalah banyak sekali percakapan
yang erat dengan nilai filosofis dan juga nilai kehidupan. Dialog-dialog ringan
yang terkadang muncul di pikiran kita namun sering diabaikan begitu saja
dibahas dalam novel ini sehingga kita seakan ikut menjelajahi dunia Cecilia dan
ikut berkomunikasi dengan seorang malaikat. Selain itu ide cerita yang diangkat
dalam novel ini mampu memberitahu kita tentang hakikat bumi dan surga, juga perbedaan
antara manusia dengan malaikat. Bahkan pembahasan tentang Tuhan dijelaskan
dengan bahasa yang mudah dipahami tanpa dibuat bingung.
Kekurangan
Sebenarnya ini bukan kekurang dari novel tapi lebih kepada ciri khas penulis (om Jostein Gaarder) pada setiap novelnya hanya memfokuskan pada isi dan pemikiran-pemikiran dari tokoh. Di dalam novel ini tidak dijelaskan dengan pasti identitas sang tokoh utama seperti usia, jenis penyakit yang di derita, dan penjelasan fisik hanya dibahas rambut Cecilia yang tergerai panjang dan bermata biru kehijauan. Kemudian latar waktu terjadinya kisah ini juga tidak dijelaskan. Selain itu yang menjadi pertanyaan adalah ending dari cerita ini bisa dibilang menggantung karena tidak dijelaskan bagaiamana nasib tokoh utama apakah Cecilia meninggal atau masih sakit atau bahkan sembuh, tidak ada pembahasan lebih lanjut. Tapi dilihat dari akhir ceritanya, pembaca berspekulasi bahwa tokoh Cecilia meninggal dengan ruhnya yang dibawa terbang oleh malaikat Ariel.
Terlepas dari kekurang novel ini penulis berhasil
menyajikan sebuah bacaan yang luar biasa, sebuah novel yang penuh dengan nilai
filosofis dan kehidupan. Banyak sekali pelajaran dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang sering kita ajukan namun juga sering di abaikan kita dapatkan di sini. Dan
untuk ending mungkin menjadi ciri khas dari penulis agar pembaca memberikan
pemikiran dan tafsirannya sendiri, bagaiman pembaca menelaah isi dari novel
yang dibaca. Secara keseluruhan novel ini sangat rekomendasi bagi kalian yang
menyukain novel tentang filsafat atau yang berisi nilai-nilai kehidupan. Selamat membaca….J
Beberapa kutipan
dalam novel Dunia Cecilia
“Kita menangis
saat ada sesuatu yang menyedihkan. Kita juga sering mencucurkan air mata saat
ada sesuatu yang indah. Ketika ada sesuatu yang lucu atau jelek, kita tertawa. Mungkin
kita sedih saat merasakan keindahan karena kita tahu itu tak akan berlangsung
selamanya. Kita tertawa ketika ada sesuatu yang jelek karena kita tahu itu
hanyalah candaan.”
“Malaikat
dan manusia sama-sama punya ruh yang diciptakan Tuhan.”
“Di dalam
badan itu, darah dan daging bergejolak, yang berarti hidupmu tak abadi.”
“Bukan kita
yang datang ke dunia. Dunialah yang datang kepada kita. Terlahir, sama artinya
dengan dianugerahi seluruh dunia ini.”
“Para
malaikat di surga tak bisa hancur. Itu karena mereka tak punya tubuh dari darah
dan daging yang ditinggalkan ruh saat ajal tiba. Berbeda dengan segala sesuatu
di alam semesta. Di sini, semua hal bisa rusak dengan gampangnya. Bahkan gunung
pun perlahan terbang dan berakhir sebagai tanah dan pasir. Ada keburukan di
alam semesta. Ada cacat di alam duniawi.”
“Alam
semesta maupun surga adalah misteri akbar yang tak bisa dipahami manusia di
bumi ataupun malaikat di surga. Tapi, ada yang tak benar di alam semesta ini. Ada
cacat dalam keseluruhan rancangan agung ini.”
“Semua
bintang akan jatuh. Tapi, sebuah bintang hanyalah sepercik kecil bunga api dari
mercusuar agung di langit sana.”
Komentar
Posting Komentar