REVIEW DRAMA THAILAND : DON'T SAY NO THE SERIES
"Jika aku orang yang tepat
untukmu maka mulai sekarang, kamu tidak bisa mengatakan tidak padaku."
Sahabat Jadi Cinta. Bagaimana
hubungan ini akan berjalan, ketika yang satu adalah pria yang baik tetapi yang satunya adalah anak yang nakal. Apakah mungkin untuk mengubah anak nakal menjadi
kekasih?
***
Helo…heloooo…. Kali ini gue mau
review drama Thailand yang judulnya Don’t Say No The Series (tumben-tumbennya
nih mau review series) karena series ini ada bau-bau psikologinya, wkwkwk.
Sebenarnya ini sekuel dari drama populer TharnType 2 The Series. Oh iya sebelum
gue lanjut, DSN (Don’t Say No) the series ini merupakan BL series atau Boys
Love, jadi tentang percintaan sesama jenis (ada unsur LGBTQ+) genrenya kurang
lebih sama lah dengan series sebelumnya yaitu TharnType The Series. Jadi,
DSN ini masuk dalam kategori
‘raikantopeni’ artinya lebih mengarah ke penonton
dan batasan umur yang boleh menonton drama Thailand ini. So, bagi kalian
yang tertarik nonton series ini pastikan dulu keadaan di sekitar kalian aman
atau nggk wkwkwk. Oke cukup sampai di sini perkenalan tentang seriesnya, mari
kita lanjut ke isi series nya.
Alasan gue nge-review series ini
adalah karena ada unsur psikologinya meskipun gak terlalu banyak, karena memang
fokus series ini bukan tentang psikologi. Tapi sisi psikologinya cukup menarik
juga dan lumayan kuat menurut gue. Series ini melanjutkan cerita tentang Leo
dan Fiat, di series sebelumnya (TharnType) Fiat ini jadi peran antagonis dimana
dia mencoba merebut kekasih orang lain, tapi di DSN the series ini Fiat nya
udah tobat, udah jadi anak yang manis dan gemesin :D. Sedangkan karakter Leo
gak jauh beda dengan peran dia di series sebelumnya, kalem, dewasa, gak banyak
tingkah, sabar, suami idaman lah pokoknya wkwkwk.
Diceritakan Leo ini orangnya bucin
ke Fiat, bucinnya pake banget, apapun dia lakukan untuk Fiat (ngiri gak tuh
sama Fiat :D). Meskipun karakternya kalem dan sabar tapi kalau ada yang berani
mengganggu orang yang dicintainya dia gak akan tinggal diam, orang itu akan dicari
sampek ke ujung dunia dan gak ada ampun untuknya. Dia juga cuek banget ke orang
lain, kebal terhadap godaan, tapi kalo sama Fiat perhatiannya minta ampun, pokoknya
yang ada di hati dan pikirannya hanya Fiat, seluruh hidupnya cuma untuk Fiat
(duhh kemana lagi ya bisa dapat laki kayak Leo). Kalau Leo sebucin itu sama Fiat
terus gimana dengan Fiat? Sama aja wkwkwk, Fiat juga gak kalah bucin sama Leo.
Bahkan jika Leo minta, Fiat bersedia dikurung di kamar biar gak ada orang yang
mengganggu atau menggodanya, sebucin itu Fiat ke Leo. Intinya mereka itu
pasangan bucin, menganggap hidupnya milik pasangannya.
Btw, di awal tadi gue bahas masalah
psikologi kan, nah sebenarnya awal permasalahan di sini juga berhubungan dengan
kasus psikologi. Habis ini gue bahas kasus psikologinya tapi kita lanjut dulu
ya tentang pasangan bucin Leo dan Fiat. Dulu sebelum menjadi pasangan, mereka
adalah sahabat dari kecil karena bapaknya Leo ini temenan sama bapaknya Fiat
(mungkin rekan bisnis), jadi mereka udah kenal dari masih bocil. Leo ini tipe
orang yang tidak menggebu-gebu, kalem, sabar, tapi ketakutan terbesarnya adalah
kehilangan Fiat. Dia rela terluka ketika melihat Fiat menjalin hubungan dengan
orang lain asalkan dia bisa tetap bersama dengan Fiat meskipun hanya sebagai
sahabat. Padahal dia udah suka sama Fiat sejak lama, tapi gak berani ngungkapin,
ya karena takut kalau Fiat gak suka sama dia terus persahabatannya dengan Fiat
berakhir dan akhirnya kehilangan Fiat. Naudzubillah. Itu yang paling Leo
takuti. Hingga suatu hari sebuah tragedi terjadi yang kemudian membuka perasaan
mereka dan ternyata Fiat juga sudah menyukai Leo sejak lama, akhirnya Leo
ngungkapin perasaan yang selama ini dia pendam kepada Fiat dan mereka jadian.
Berbeda dengan Leo yang rela
menjadi apapun dan melakukan apapun asalkan dia bisa selalu bersama Fiat dan
melihatnya bahagia. Fiat ini ingin menarik perhatian Leo, caper gitu, mungkin
maksudnya ngasih kode ke Leo (tapi Leo nya gak peka L), cuma cara Fiat ini salah. Untuk
menarik perhatian sahabatnya, Fiat merusak dirinya sendiri dengan berkencan
dengan dengan beberapa pria, dia juga sampek melakukan hubungan sex dengan
orang-orang itu. Hal inilah yang menimbulkan masalah di masa depan, dan DSN the
series dimulai. (loh loh jadi tulisan panjang lebar ini tadi belum masuk
seriesnya?) itu semua hanya prolog dari TharnType 2 the series wkwkwk. Nah di
DSN kan mereka udah jadian tapi masih malu-malu gitu kayak pengantin baru yang
dijodohkan :D. Kangen juga sih sama mereka waktu masih jadi sahabat dimana Fiat
suka nemplok ke Leo tanpa tahu malu :D.
Tadi di awal kan sempat gue bahas
kalau Fiat pernah berusaha merebut pacar orang, dia melakukannya untuk mendapat
perhatian Leo. Kenapa? Karena Fiat ini sebenarnya kurang perhatian, kurang
kasih sayang. Orang tua Fiat cerai ketika dia masih kecil, jadi dia anak broken home gitu, dan dia ikut sama
bapaknya terus bapaknya nikah lagi, jadi deh punya ibu tiri. Sebenarnya emak
tirinya Fiat ini gak jahat, cantik lagi, tapi Fiat benci sama emak tirinya, juga
sama bapaknya, semua sikapnya ini diakibatkan oleh ibu kandungnya Fiat. Jadi
sebenarnya ibu kandungnya Fiat ini punya gangguan psikologis kalau gak salah
jenis gangguannya itu OLD (Obsessive Love
Disorder, jenis gangguan psikologisnya gak dibahas di dalam series, jadi
hanya diagnosa gue aja sih, maaf kalau salah). Ibuknya ini terobsesi banget
dengan anaknya, dia memperlakukan Fiat itu seperti boneka yang hanya milikinya dan
hanya boleh mencintainya, dia benci kalau Fiat mencintai orang lain selain
dirinya. Ibuknya ini menanamkan pikiran negatif bahwa satu-satunya orang yang
boleh dicintai hanya dirinya, ibu kandung Fiat, dan dia meminta anaknya untuk
membenci semua orang termasuk ayahnya sendri. Lalu setelah orang tuanya cerai,
ibuknya Fiat pergi gak tau kemana pokoknya ninggalin Fiat, jadinya Fiat merasa
orang yang paling dicintai pergi meninggalkanya, dia gak mau bicara dengan
siapapun. Nah, bapaknya ini salah sangka, dikiranya Fiat jadi pendiam sampek sakit-sakitan karena
pengen punya ibu, jadi deh bapaknya nikah lagi sama perawan (emang lebih cantik
istri keduanya sih daripada mantan istrinya :D), dan hal ini semakin membuat
Fiat benci sama bapaknya juga sama matir (mami tiri).
Ternyata ibuk kandungnya ini
sesekali masih menemui Fiat dan tetap menanamkan pikiran untuk membenci semua
orang. Semakin lama Fiat semakin gak bisa diatur, sering dimarahi bapaknya juga
sih dan sering kabur-kaburan, hingga akhirnya Fiat ketemu Leo, di sinilah Fiat
mulai merasa ada orang lain yang mencintainya selain ibu kandungnya, ditambah
ibu kandungnya udah gak pernah menemuinya lagi. Lama-lama Fiat merasa nyaman
dengan Leo yang selalu ada di sampingnya dan tumbuh perasaan cinta. Tapi dia
ingat orang yang dicintainya pergi ninggalin dia jadi dia takut kalau
mengungkapkan perasaannya ke Leo nanti Leo akan ninggalin dia juga.
Sebenarnya simptom-simptom nya
digambarkan dengan cukup jelas di series ini, dari sikap ibu kandungnya Fiat
yang terobsesi dengan anaknya, terus pemberontakan Fiat, juga gejala traumanya
Fiat ketika ketemu ibu kandungnya cukup kelihatan kalau dia mengalami gangguan
psikologis. Cuma mungkin karena ini bukan series psikologi jadi gak ada
pembahasan khusus mengenai gangguan psikologis yang dihadapi karakternya.
Oke guys, cukup sekian pembahasan
tentang series ini, untuk tahu cerita lebih lanjutnya silahkan ditonton sendiri
seriesnya.
Sekarang kenalan dulu yuk sama
pemainnya.
Ja Phachara
Suansri as Leo
First
Chalongrat Novsamrong as Fiat
Komentar
Posting Komentar