GAY, PILIHAN ATAU TELAH DITENTUKAN?


Kami bukan alien yang harus ditakuti
Kami juga bukan kotoran atau benda najis yang menjijikkan
Kami hanya sedikit berbeda dengan menusia pada umumnya
Kami bukanlah orang yang kejam,
dan kami juga seorang manusia yang berhak dihargai
juga ingin diakui keberadaannya
Kami bukanlah manusia yang menakutkan,
kami tidak harus dijauhi
Kami hanya sedikit berbeda
Kami tidak jahat
Tidak seperti iblis yang menghasut orang lain
untuk menyukai sesama jenis
seperti kami

Mungkin uraian diatas menggambarkan sekilas perasaan yang dialami oleh kaum LGBT.
GAY atau homo adalah suatu istilah untuk laki-laki yang memiliki kecenderungan seksual kepada sesama jenis atau juga bisa diartikan dengan pria yang tertarik kepada pria. Kata GAY bermula di Inggris pada abad ke-12 dari bahasa Prancis “gai” yang berarti “sukacita”, “kebebasan”, “bersinar” dan “bergairah”.
Akhir-akhir ini semakin maraknya berita tentang LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender) di Indonesia. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang memilih untuk menjadi GAY demi memperoleh kepuasan seksualnya. Bahkan pada tahun 2001 pernikahan sesama jenis telah resmi diakui secara hukum di negara Belanda, negara yang terkenal bebas akan seks-nya.

Sekilas tentang peran GAY di atas ranjang.

Top, Bottom dan Versatile, mungkin kata-kata ini terdengar asing ditelinga kita tapi tidak bagi kaum LGBT, karena tiga kata tersebut merupakan peran gay diatas ranjang atau pas nge-seks. TOP adalah orang yang melakukan penetrasi alias yang posisinya di atas. Biasanya pria yang suka melakukan peran Top ini adalah gay yang kekar, macho dan gagah. Gay yang seperti ini sering disebut "seme". Sebaliknya, gay yang feminim, lemah gemulai layaknya seorang wanita lebih memilih peran BOTTOM atau orang yang menerima penetrasi alias yang posisinya dibawah. Sebutan lain untuk peran botttom adalah "uke". Sedangkan VERSATILE adalah orang yang kadang berperan sebagai Top kadang juga berperan sebagai Bottom.
Tetapi pada kenyataannya peran tersebut ditentukan oleh gay itu sendiri. Faktanya banyak pria yang gagah perkasa memilih peran menjadi bottom dan pria yang lemah gemulai lebih memilih peran menjadi top. Mereka sendirilah yang menentukan perannya sebagai apa atas dasar kenikmatan dan kenyamanannya dalam berhubungan seks.

Apakah gay itu PILIHAN?

Banyak ahli mengatakan hal-hal yang mempengaruhi seseorang menjadi gay antara lain: budaya, keluarga, gen dan lingkungan sekitar. Berdasarkan narasumber seorang ahli bedah saraf Indonesia mengatakan, LGBT dipengaruhi oleh struktur otak manusia. Munculnya LGBT bukan karena kelainan otak tapi merupakan variasi dari struktur otak.
Sebuah riset yang dilakukan di Swedia menyatakan bahwa pola kerja otak laki-laki homoseksual ternyata lebih menyerupai respon otak perempuan. Kemudian penelitian lain menemukan bahwa ada perbedaan ukuran otak di hyphotalamus, tepatnya dibagian tengah daerah preoptik. Otak kaum homoseksual ukurannya lebih kecil dari pada ukuran otak lelaki normal.
Sekilas dapat disimpulkan bahwa homoseksual itu terjadi karena alasan alamiah.
Tapi yang sebenarnya terjadi pada otak manusia tersebut adalah karena Brain Plasticity atau Neiroplaticity. Yaitu dimana fungsi/fisik otak akan mengalami perubahan akibat adaptasi lingkungan. Selain itu, ditemukan pula bahwa penyebab mengecilnya okuran otak kaum homoseksual sebenarnya dikarenakan penyakit AIDS yang ada dalam tubuhnya, maka otaknya telah terinfeksi virus lain yang menyebabkan mengecilnya ukuran otak orang tersebut.
Adanya konsep neuroplaticity ini menyampaikan bahwa perbedaan struktur otak tidak serta-merta menyebabkan seseorang mempunyai orientasi seksual LGBT. Akan tetapi, kebiasaan, pengalaman, dan gaya hidup yang dibangunlah yang bisa mengubah struktur dan fungsi otak.

Lalu bagaimana pandangan islam tentang GAY?

Dalam pandangan islam, homoseksual adalah salah satu penyelewengan seksual dan hukumnya HARAM dipandang dari segi manapun, karena menyalahi sunnah Rasul dan ketentuan Allah SWT. Manusia homo tidak berada pada kodratnya yang semestinya menyukai lawan jenis, tetapi ia memilih menyukai sesama jenis. Bahkan Allah pun sudah berfirman : “sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas ”. (QS. Al-A'raaf: 81)
Homoseksual bukanlah hasil dari penciptaan Tuhan, karena Tuhan itu adil, Dia menciptakan manusia berpasang-pasang, pria dengan wanita begitu pula sebaliknya. Jadi tidak mungkin Tuhan menciptakan manusia sebagai GAY atau penyuka sesama jenis. 
Homoseksual seperti orang yang kecanduan obat-obatan terlarang, mereka akan terus mencari selama barang itu ada. Sebagaimana orang gay mereka akan terus menjalin hubungan selama ia masih menemukan pasangan sesama gay-nya.
Gay bisa disembuhkan layaknya orang yang kecanduan obat terlarang namun juga agak sulit. Dengan usaha dan keinginan yang kuat dari dirinya serta dukungan dari keluarga tidak mentup kemungkinan gay itu akan sembuh. 

Dan pertanyaannya sekarang apa yang harus kita lakukan saat memiliki teman LGBT???

Komentar

Postingan Populer